Melihat Kekayaan Sumber Daya Alam Sudan, Apa Saja?
Konflik yang masih berlangsung antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dengan militer Sudan tidak hanya berdampak pada masalah sosial, tapi juga pada pemanfaatan sumber daya alam.
Sudan dikenal sebagai negara di benua Afrika yang kaya akan sumber daya alam. Sudan memiliki minyak dan gas alam, emas, mineral strategis (kromium, mangan, tembaga, besi, zinc), air dan tanah yang subur, hingga energi terbarukan.
Dikutip dari Xinhua, Selasa (4/11), Sudan mencapai rekor produksi emas pada 2024 dengan total 64,4 ton emas dan menghasilkan pendapatan pemerintah sekitar USD 1,6 miliar.
"Kami bekerja dalam kondisi yang kompleks karena perang berkelanjutan, tapi kami mengatasi tantangan ini dan mencapai rekor peningkatan produksi emas," kata direktur jenderal Perusahaan Sumber Daya Mineral Sudan, Mohamed Tahir Omer.
Menteri Mineral Sudan, Mohamed Bashir Abdullah Abu Nammu, menilai ada tiga faktor penting yang berkontribusi pada pertumbuhan produksi emas. 90% wilayah produksi emas tetap tidak terdampak perang, upaya untuk mengatur produksi dan mencegah penyelundupan emas telah diperkuat, dan para pekerja telah beralih dari sektor yang terganggu karena perang ke pertambangan emas tradisional.
Sektor pertambangan nasional dilaporkan mendominasi produksi emas. Pada 2024 saja, sektor pertambangan tradisional memproduksi sekitar 53 ton emas.
Menteri Keuangan Sudan, Jibril Ibrahim, menyebut diperlukan regulasi karena peran emas dalam perekonomian Sudan sangat krusial.
"Sudan salah satu produsen emas terbesar di Afrika, dan emas merupakan penyumbang utama anggaran nasional, sehingga kami perlu mengatur sektor penting ini," kata Ibrahim.
Selain emas, pertanian juga menjadi pilar ekonomi di Sudan. African Development Bank (AfDB) melaporkan sektor pertanian mempekerjakan hampir setengah tenaga kerja nasional dan memberikan kontribusi sekitar 31,2% terhadap PDB antara tahun 2000-2022.
Artikel yang dipublikasikan World Economic Forum (WEF) mengatakan Sudan sudah lama dipandang sebagai lumbung pangan masa depan bagi Timur Tengah, Afrika, dan sekitarnya. Namun, ketahanan pangan hingga prospek masa depan pertanian Sudan disebut terancam karena perang saudara yang masih terjadi hingga saat ini.
Dengan daratan dan sumber air yang luas, Sudan merupakan pengekspor biji-bijian terbesar di dunia seperti kacang tanah, biji bunga matahari, kedelai, wijen, tebu hingga sorgum. Sudan juga kaya akan sayur-sayuran dan buah-buahan seperti mangga, lemon, dan jeruk.
Dengan kayanya hasil pertanian ini, Sudan memiliki peluang besar untuk membantu dirinya sendiri dan memenuhi visi menjadi sumber pangan bagi dunia Arab dan dunia. Negara-negara kawasan Teluk melakukan investasi besar-besaran di Sudan untuk memperkuat ketahanan pangan di kawasan sejak 1970-an.
Namun, perang saudara membuat produksi pertanian berkurang. Perang saudara membuat petani harus menunda panen dan bahkan mengganggu aktivitas penanaman. Tak hanya itu, lahan pertanian, ternak, dan pabrik rusak atau hancur karena pertempuran antara paramiliter RSF dan militer Sudan.
Sudan juga dikenal sebagai negara yang kaya akan energi yang besar dan beragam. Sudan berpotensi besar menggarap tenaga surya, angin, hidro, dan biomassa.
Meski Sudan kehilangan banyak cadangan minyak setelah berpisah dengan Sudan Selatan, tapi Sudan masih memiliki cadangan minyak dan gas yang belum dimanfaatkan secara komersial.
Apa hambatannya? Lagi-lagi perang saudara. Dikutip dari Reuters, perang saudara menghancurkan infrastruktur energi seperti pembangkit listrik dan kilang minyak. Produksi minyak pun berkurang hingga lebih dari setengahnya.


0 Response to "Melihat Kekayaan Sumber Daya Alam Sudan, Apa Saja?"
Posting Komentar