Siapa saja yang Meraup Keuntungan dari Genosida di Gaza?
Dua tahun genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023 diam-diam memberikan keuntungan yang besar dan malah meningkat bagi pihak lain. Anadolu melaporkan bahwa genosida yang terjadi direduksi menjadi keuntungan bisnis oleh perusahaan-perusahaan manufaktur senjata dari Washington, London, hingga Berlin.
Hingga Mei 2025, Israel telah menjatuhkan jumlah bom sebanyak enam bom Hiroshima atau lebih dari 100.000 ton ke Gaza.
Pengeboman yang berakibat pada matinya puluhan ribu nyawa dan hancurnya sebuah kota telah menjadi berkah bagi perusahaan-perusahaan manufaktur senjata.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mencatat sebanyak 66 persen penyuplai pengeboman Gaza berasal dari perusahaan senjata di Amerika Serikat. Perusahaan peraup untung yang meningkat meliputi RTX, Lockheed Martin dan General Dynamics. Kenaikan ini terjadi pasca eskalasi konflik oleh Israel di Gaza sejak Oktober 2023.
Sisa 33 persen pasokan persenjataan Israel datang dari negara-negara Eropa, utamanya persenjataan dari Rheinmetall, sebuah perusahaan Jerman, dan BAE Systems dari Inggris yang memasok komponen persenjataan kesana.
Lockheed Martin
Perusahaan ini memasok misil helikopter Hellfire AGM-114, helikopter King Stallion CH-53K, pesawat tempur F-16 dan F-35, dan Sistem pertahanan Multiple Launch Rocket System (MLRS) M270.
Semua itu memberikan Lockheed Martin penjualan sebesar US$5,5 miliar sejak Oktober 2023 menurut Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Lockheed Martin mengalami kenaikan profit global sebesar 5,1 persen pada 2024 ke angka US$71 miliar, walaupun keuntungan net menurun 22 persen menjadi US$5,3 miliar.
Boeing
Selanjutnya adalah perusahaan multinasional berbasis di Amerika yang menjadi pemasok besar dengan pesawat Boeing F-15 yang menjadi tulang punggung pengeboman di Gaza. Ada pula pesawat pengisi bahan bakar Boeing Pegasus KC-46, helikopter Apache AH-64, dan Bom GBU-39 berdiameter kecil seberat 250 pound.
Divisi manufaktur pertahanan Boeing melaporkan 36 persen dari total penjualan sebesar US$23,9 miliar untuk perusahaan Boeing. Pesanan militer ke perusahaan ini meningkat menjadi US$ 64 miliar, US$ 5 miliar lebih banyak dari tahun sebelumya
RTX Cooperation
Perusahaan besar lain milik AS yang berandil besar dalam memasok persenjataan Israel adalah RTX Cooperation beserta perusahaan-perusahaan turunannya, yakni Raytheon dan Pratt & Whitney.
Mereka menyuplai bom tandan, penghancur bunker, peluru kendali, rudal pencegat, hingga mesin yang digunakan dalam pesawat tempur F-15 dan F-16 milik Israel.
Seluruhnya memberikan keuntungan sebesar US$ 6 miliar sejak Oktober 2023 dan kenaikan penjualan global sebesar 17 persen pada tahun 2024 ke angka US$80,7 miliar. Raytheon melaporkan kenaikan sebesar 1,3 persen sedangkan Pratt & Whitney untung lebih banyak 53 persen hingga pada angka US$ 28 milar.
General Dynamics
Perusahaan ini menyuplai peluru artileri kaliber 155mm, lapisan logam untuk bom-bom MK-80, dan komponen dan sistem persenjataan untuk kendaraan-kendaraan tempur Israel.
Pada 2024, perusahaan ini menjual peralatan militer senilai US$1,68 miliar ke Timur Tengah dan Afrika, kenaikan sebesar 46 persen dari tahun sebelumnya. Seluruhnya bernilai US$47,7 miliar pada tahun 2024, kenaikan sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya.
Divisi Combat Systems milik General Dynamics mencatat penjualan untuk masing-masing sektor tank, lapis baja, dan amunisi dengan segmen persenjataan amunisi sebesar US$ 9 miliar dan US$2,9 miliar, kenaikan masing-masing 8,8 persen dan 20 persen.
Rheinmetall
Perusahaan yang berasal dari Jerman ini memasok amunisi tank 120mm yang digunakan untuk serangan darat Gaza.
Manufaktur senjata terbesar di Jerman ini meraup keuntungan sebesar US$11,4 miliar pada tahun 2024, penambahan keuntungan sebesar 35 persen. Kenaikan di sektor senjata dan amunisi sebesar 58 persen menjadi US$3,26 miliar.
Keuntungan ini juga disertai pesanan tambahan sebesar US$64,5 miliar tahun lalu, peningkatan 45 persen dibandingkan tahun 2023.
British Aerospace System
Perusahaan kontraktor pertahanan terbesar Inggris ini memasok tank Howitzer M109, alat peluncur rudal, serta komponen elektronik yang digunakan pesawat tempur F-15, F-16, dan F-35 milik Israel.
Hasil penjualan global dari BAE mengalami kenaikan sebesar 13 persen atau US$38 miliar di tahun 2024. Segmen udara melaporkan kenaikan 7 persen menjadi US$11,4 miliar disertai dengan pesanan sebesar US$36 miliar.
Sedangkan divisi platform dan servis yang mencakup artileri, kendaraan, dan amunisi menghasilkan US$5,9 miliar, naik 15 persen disertai pemesanan yang juga meningkat ke angka US$19,2 miliar atau 24 persen.
0 Response to "Siapa saja yang Meraup Keuntungan dari Genosida di Gaza?"
Posting Komentar