Derap Andrau nyalakan literasi keuangan hingga perdesaan Kalteng
Di pojok Desa Tumbang Empas saat sang surya perlahan membenamkan diri, tampak sosok seorang pemuda tengah membaur bersama warga di pelataran sebuah rumah .
Narasi lugas terucap namun tersampaikan dengan begitu santai, penjelasan demi penjelasan seputar edukasi keuangan dipaparkan perlahan oleh Andrau Boston Togatorop (21) kepada sejumlah warga.
Cara penyampaian yang tak menggurui apalagi menghakimi, membuat warga yang sebagian berusia lebih tua dibandingkan Andrau tampak dengan nyaman menyimak dan sesekali melemparkan pertanyaan balik seputar dunia keuangan.
Meski berada di desa nyatanya antusiasme warga tak kalah jika dibandingkan warga kota untuk mengetahui berbagai hal seputar dunia keuangan.
Sejumlah warga berupaya memanfaatkan pertemuan dengan Andrau untuk bisa menggali lebih banyak informasi mengenai program di bidang keuangan hingga produk-produk dari lembaga jasa keuangan yang mungkin bisa mereka akses.
Bak gayung bersambut, Andrau pun memanfaatkan momentum tersebut untuk memaparkan ragam hal yang ia ketahui tentang dunia keuangan dengan sebaik-baiknya.
Mulai dari antisipasi dan bahaya investasi ilegal, penipuan berkedok arisan, hingga membantu warga memahami produk-produk pada lembaga jasa keuangan dan cara mengaksesnya.
Pemilihan materi-materi seputar keuangan oleh Andrau juga sangat cermat, menyesuaikan lawan bicara serta potensi keterkaitan mereka dengan hal-hal yang dibahas.
Bahkan dari bincang-bincang tersebut, Andrau juga sempat berbagi kontak kenalannya yang bekerja di salah satu perbankan kepada warga.
Dia berusaha memfasilitasi warga desa agar bisa mengakses layanan maupun produk keuangan yang disediakan perbankan.
Andrau berupaya memanfaatkan waktu yang dia miliki saat menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut untuk bisa memberi manfaat secara maksimal bagi masyarakat.
"Kehadiran kita memang singkat, namun sudah seharusnya mampu memberi manfaat sebesar-besarnya bagi desa maupun masyarakat di sini," kata Andrau.
Andrau merupakan mahasiswa dari Universitas Palangka Raya (UPR) Program Studi Pertanian. Desa Tumbang Empas yang menjadi lokasi KKN berada di Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas, sekitar 207 kilometer dari Kota Palangka Raya yang merupakan ibu kota dari Kalimantan Tengah.
Andrau, LINK dan OJK
Andrau Boston Togatorop berasal dari Kota Palangka Raya. Dia merupakan sosok pemuda yang sudah tak asing lagi dengan dunia keuangan.
Andrau telah menjalani program Training of Trainers (ToT) seputar dunia keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi sosok muda yang kompeten untuk bisa berbagi ataupun mengedukasi.
Dia juga telah memasuki periode ketiga terlibat sebagai salah satu motor penggerak dari Komunitas Literasi dan Inklusi Keuangan (LINK) bentukan OJK Kalteng.
Pun telah memasuki periode kedua sebagai nakhoda LINK Kalteng yang bergerak cepat dalam memacu laju sosialisasi dan edukasi mengenai literasi serta inklusi keuangan kepada masyarakat.
Andrau juga telah dianugerahi Duta OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan (Peduli) Segmen Prioritas Terbaik dalam ajang Financial Literacy Award (FLA) 2025 oleh OJK Pusat.
Dengan fasilitasi OJK melalui Komunitas LINK disertai berbagai capaiannya, Andrau bersama pemuda-pemudi Kalteng lainnya telah hadir di tengah masyarakat mendukung gerakan edukasi seputar literasi dan inklusi keuangan.
LINK Kalteng kini telah memasuki generasi kelima, terhitung hadir di Kalimantan Tengah pertama kalinya sejak tahun 2021.
LINK menjadi wadah strategis bagi generasi muda di Kalimantan Tengah untuk berbuat dan terlibat secara aktif dalam mengedukasi masyarakat sehingga memiliki literasi keuangan yang baik.
Sebagai perpanjangan tangan OJK, selama ini LINK telah menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan terutama dalam mengedukasi masyarakat, sehingga dapat membantu memangkas gap antara tingkat inklusi keuangan dengan literasi keuangan.
OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei telah merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. SNLIK terbaru ini menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 66,46 persen dan indeks inklusi keuangan 80,51 persen.
Hasil SNLIK 2025 ini menunjukkan adanya peningkatan jika dibanding SNLIK 2024 yang sebelumnya indeks literasi keuangan adalah sebesar 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan 75,02 persen.
Perlahan namun pasti, bertahap dan kian meyakinkan, upaya bersama melalui berbagai kolaborasi tampak menunjukkan hasil yang semakin baik berkaitan dengan literasi maupun inklusi keuangan.
Termasuk gerakan masif edukasi tentang literasi keuangan di Kalimantan Tengah. Kolaborasi OJK bersama pemerintah daerah, berbagai instansi yang tergabung dalam Satgas PASTI, lembaga jasa keuangan, dan pastinya Komunitas LINK mampu menunjukkan begitu berarti serta besarnya dampak dari gerakan bersama yang solid.
Fondasi literasi keuangan sejak dini
Di tahun ketiga melangkah bersama LINK Kalteng, Andrau menekankan penguatan fondasi literasi keuangan sejak dini menjadi salah satu fokus utama.
Didukung OJK dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga jasa keuangan, LINK Kalteng siap melanjutkan sosialisasi dan edukasi keuangan yang telah terlaksana dengan baik selama ini.
"Karena menurut aku, ibarat kawat lebih mudah dibentuk saat dari awal, apabila dibandingkan harus meluruskan terlebih dahulu kawat yang sudah terlanjur bengkok dan kemudian membentuknya lagi," kata dia.
Andrau pun menceritakan pengalamannya bersama LINK saat menyelenggarakan edukasi keuangan kepada kalangan siswa SMP di Kota Palangka Raya.
Walau masih SMP, nyatanya siswa di tingkatan pendidikan ini sudah mampu berpikir secara kritis bahkan berkaitan dengan bidang keuangan.
"Banyak pertanyaan atau pemikiran kritis dari siswa SMP yang saya pernah temui. Contohnya, saya kan masih kecil ya, berarti investasi yang pas apa ya, Kak? Bahkan ada juga dari mereka yang menanyakan tentang bahaya judi online hingga pinjaman online," kata Andrau.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir ini masyarakat juga dikejutkan dengan ramainya pemberitaan tentang seorang siswa SMP di Kulon Progo, Yogyakarta yang terjerat pinjaman online. Bermula dari permainan atau game online, kemudian ada unsur judi, dan pada akhirnya terjebak pinjaman online.
Memang, menyikapi perkembangan serba cepat dan pesat ini, sudah seharusnya Andrau bersama LINK didukung OJK dan juga kita semua, harus terus memacu laju gerakan edukasi sehingga semakin banyak masyarakat memiliki literasi keuangan yang memadai.
Dengan saling mengedukasi dan mengingatkan, menjadi salah satu cara paling ampuh. Warga jaga warga, seruan yang sempat ramai digunakan namun tampaknya juga cukup tepat digunakan dalam hal ini.
Literasi keuangan yang baik merupakan benteng pertahanan paling mumpuni bagi seseorang dalam menghadapi berbagai potensi ancaman di dunia keuangan misalnya judi online, penipuan investasi, pinjaman online ilegal atau semacamnya.
Oleh karenanya, literasi keuangan sejak dini sangatlah penting dimiliki, terlebih apabila melihat laju perkembangan zaman maupun teknologi informasi yang begitu pesat.
0 Response to "Derap Andrau nyalakan literasi keuangan hingga perdesaan Kalteng"
Posting Komentar